Mengenal Lebih Jauh Tentang Apa Itu Dalai Lama – Dalai Lama merupakan titel yang diserahkan oleh orang- orang Tibet pada atasan kebatinan terkenal dari gerakan Gelug ataupun” Topi Kuning” dari Buddhisme Tibet, gerakan klasik Buddhisme Tibet yang terkini.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Apa Itu Dalai Lama
kagyu-asia.com – Dalai Lama ke- 14 serta dikala ini merupakan Tenzin Gyatso, yang bermukim selaku pengungsi di India. Dalai Lama pula dikira jadi penerus dalam garis tulku yang dipercayai jadi inkarnasi dari Avalokitesvara, yang Bodhisattva Welas Asih.
Semenjak era Dalai Lama ke- 5 pada era ke- 17, sosoknya senantiasa jadi ikon agregasi negeri Tibet, di mana beliau sudah menggantikan nilai- nilai serta adat- istiadat Buddhis. Dalai Lama merupakan seseorang figur berarti dari adat- istiadat Geluk, yang dengan cara politik serta jumlah berkuasa di Tibet Tengah, namun daulat keagamaannya melewati batas- batas sektarian.
Baca Juga : Buddhis Asia-Amerika Merebut Narasi Setelah Dekade Dominasi Kulit Putih
Walaupun ia tidak mempunyai kedudukan resmi ataupun institusional dalam adat- istiadat keimanan mana juga, yang dipandu oleh lama besar mereka sendiri, ia merupakan ikon pemersatu negeri Tibet, yang menggantikan nilai- nilai serta adat- istiadat Buddhis di atas gerakan khusus.
Guna konvensional Dalai Lama selaku bentuk ekumenis, memadukan golongan agama serta wilayah yang berlainan, sudah didapat oleh Dalai Lama keempat simpati dikala ini. Ia sudah bertugas buat menanggulangi keretakan sektarian serta yang lain di komunitas isolasi serta sudah jadi ikon kebangsaan Tibet untuk orang Tibet bagus di Tibet ataupun di isolasi.
Dari tahun 1642 sampai 1705 serta dari tahun 1750 sampai 1950- an, Dalai Lama ataupun bupati mereka mengetuai rezim Tibet( ataupun Ganden Phodrang) di Lhasa yang menata seluruh ataupun beberapa besar Lapangan Besar Tibet dengan bermacam tingkatan independensi di dasar bangsa
Qing Tiongkok, di mana Tibet terletak di dasar kewenangan non- Tibet, serta rentang waktu bentrokan” kebebasan de facto” antara tahun 1913 serta 1951. Penguasa Tibet ini pula menikmati proteksi serta proteksi raja- raja Mongol awal dari Khoshut serta Dzungar Khanates( 1642- 1720) serta setelah itu kaisar Manchu- mengarahkan bangsa Qing( 1720- 1912).
Pada tahun 1913, sebagian perwakilan Tibet tercantum Agvan Dorzhiev memaraf akad antara Tibet serta Mongolia, melaporkan silih pengakuan serta kebebasan mereka dari Cina, tetapi legalitas akad serta melaporkan kebebasan Tibet ditolak oleh Republik Cina serta Cina. dikala Republik Orang Tiongkok. Dalai Lama mengetuai rezim Tibet sehabis itu walaupun begitu, hingga tahun 1951.
Nama
Julukan” Dalai Lama” merupakan campuran dari tutur Mongolic dalai yang berarti” laut” ataupun” besar”( berawal dari titel Mongolia Dalaiyin qan ataupun Dalaiin khan, diterjemahkan selaku Gyatso ataupun rgya- mtsho dalam bahasa Tibet) serta Tibet tuturབླ་མ་( laa- ma) yang berarti” ahli, guru”. Dalai Lama pula diketahui dalam bahasa Tibet selaku Rgyal- ba Rin- po- che(” Penakluk Bernilai”) ataupun cuma selaku Rgyal- ba.
Sejarah
Di negara- negara Buddhis Asia Tengah, sudah diyakini dengan cara besar sepanjang milenium terakhir kalau Avalokiteśvara, bodhisattva welas asih, mempunyai ikatan spesial dengan banyak orang Tibet serta aduk tangan dalam kodrat mereka dengan menjelma selaku penguasa serta guru yang bagus batin semacam Dalai Lama. Ini bagi Buku Kadam, bacaan penting gerakan Kadampa, yang awal kali dipunyai oleh Dalai Lama Awal, Gendun Drup.
Sesungguhnya, bacaan ini dibilang sudah menaruh dasar untuk pengenalan Dalai Lama di setelah itu hari oleh orang Tibet selaku inkarnasi Avalokiteśvara. Ini menelusuri hikayat inkarnasi bodhisattva selaku raja serta kaisar Tibet dini semacam Songtsen Gampo serta setelah itu selaku Dromtönpa( 1004–1064). Garis generasi ini sudah diekstrapolasi oleh orang Tibet sampai serta tercantum Dalai Lama.
Asal ide dalam dongeng serta legenda
Jadi, bagi sumber- sumber itu, garis tidak sah dari para Dalai Lama dikala ini selaku inkarnasi Avalokiteśvara menghampar lebih jauh dari Gendun Drub. Buku Kadam, kumpulan anutan Kadampa beberapa besar terdiri dari dialog antara orang bijaksana India Atiśa
(980–1054) serta tuan rumah Tibet serta anak didik kuncinya Dromtönpa serta Tales of the Previous Incarnations of Arya Avalokiteśvara, mencalonkan sebesar 6 puluh orang saat sebelum Gendun Drub yang dituturkan selaku inkarnasi dini Avalokiteśvara serta para pelopor dalam aluran yang serupa yang mendahuluinya.
Singkatnya, ini tercantum mitologi 36 karakter India ditambah 10 raja serta kaisar Tibet dini, seluruhnya dibilang selaku inkarnasi Dromtönpa tadinya, serta 4 simpati pendeta serta orang bijaksana Nepal serta Tibet lebih lanjut di antara ia serta Dalai Lama ke- 1.
Kenyataannya, bagi postingan” Birth to Exile” di web website Dalai Lama ke- 14, beliau merupakan” ketujuh puluh 4 dalam garis generasi yang bisa ditelusuri kembali ke seseorang anak Brahmana yang hidup pada era Buddha Shakyamuni.”
” Konsep benih Dalai Lama” Avalokiteśvara
Bagi Dalai Lama ke- 14, dulu kala Avalokiteśvara sudah berkomitmen pada Si Buddha buat membimbing serta mencegah orang- orang Tibet serta pada akhir Era Medio, konsep biangnya buat penuhi akad ini merupakan langkah untuk langkah pembuatan teokrasi Dalai Lama di Tibet.
Awal, Tsongkhapa dibuat 3 asrama besar di dekat Lhasa di provinsiÜ saat sebelum beliau tewas pada 1419. The 1st Dalai Lama lekas jadi Abbot yang terbanyak satu, Drepung, serta meningkatkan dasar daya terkenal yang besar diÜ. Ia setelah itu meluaskan ini buat melingkupi Tsang, di mana ia membuat suatu asrama besar keempat, Tashi Lhunpo, di Shigatse.
Yang ke- 2 berlatih di situ saat sebelum kembali ke Lhasa, di mana beliau jadi Kepala Asrama Drepung. Sehabis mengaktifkan kembali pengikut terkenal awal di Tsang serta, yang ke- 2 setelah itu alih ke Tibet selatan serta mengakulasi lebih banyak pengikut di situ yang membantunya membuat suatu asrama terkini, Chokorgyel.
Ia pula memutuskan tata cara yang setelah itu inkarnasi Dalai Lama hendak ditemui lewat pandangan di” telaga orakel”, Lhamo Lhatso. Yang ke- 3 dibentuk di atas kemasyhuran pendahulunya dengan jadi Kepala Asrama dari 2 asrama besar Drepung serta Sera.
Pentas diresmikan buat Raja Mongol Altan Khan yang agung, mengikuti reputasinya, buat mengundang yang ke- 3 ke Mongoliadi mana beliau mengganti Raja serta para pengikutnya ke agama Buddha, dan pangeran Mongol yang lain serta pengikut mereka yang mencakup area Asia Tengah yang besar
Dengan begitu, beberapa besar Mongolia ditambahkan ke area akibat Dalai Lama, mendirikan kerajaan kebatinan yang beberapa besar bertahan sampai era modern.
Baca Juga : Sejarah Singkat Asal Mula Walisongo
Sehabis diberi julukan Mongolia Dalai, beliau kembali ke Tibet buat mendirikan biara- biara besar Lithang di Kham, Tibet timur serta Kumbum di Amdo, Tibet timur laut. Yang ke- 4 setelah itu lahir di Mongolia selaku cicit Altan Khan, alhasil menguatkan jalinan yang kokoh antara Asia Tengah, Dalai Lama, Gelugpa danTibet.
Kesimpulannya, buat penuhi konsep benih Avalokiteśvara, yang ke- 5 beruntun memakai dasar daya terkenal yang besar dari pengikut loyal yang dibentuk oleh 4 pendahulunya.
Pada 1642, suatu strategi yang direncanakan serta dilaksanakan oleh chagdzo ataupun manajernya yang cerdas Sonam Rapten dengan dorongan tentara dari muridnya yang loyal Gushri Khan, Kepala Kaum Khoshut Mongol, membolehkan Ke- 5 Besar buat menciptakan Dalai Lama yang religius serta rezim politik atas kurang lebih semua Tibet yang bertahan sepanjang lebih dari 300 tahun.
Dengan begitu, para Dalai Lama jadi atasan kebatinan terkenal di Tibet serta 25 kerajaan Himalaya serta Asia Tengah serta negara- negara yang berbatasan dengan Tibet serta buatan kesusastraan mereka yang produktif sudah” sepanjang beratus- ratus tahun berperan selaku pangkal penting gagasan kebatinan serta filosofis untuk lebih dari 5 puluh juta orang di negara ini.” Dengan cara totalitas, mereka sudah memainkan” kedudukan monumental dalam asal usul kesusastraan, metafisika serta agama Asia”.
Pembuatan aluran Dalai Lama
Gendun Drup( 1391–1474), seseorang anak didik dari penggagas Je Tsongkapa, merupakan julukan penahbisan biarawan yang setelah itu diketahui selaku Dalai Lama Awal, namun cuma dari 104 tahun sehabis beliau tewas.
Terjalin antipati, semenjak awal kali beliau ditahbiskan jadi biarawan dalam adat- istiadat Kadampa serta sebab bermacam alibi, sepanjang ratusan tahun gerakan Kadampa sudah menjauhi aplikasi sistem tulku yang dianut aliran- aliran yang lebih berumur.
Tsongkhapa beberapa besar bercermin gerakan Gelugpa barunya yang sudah direformasi pada adat- istiadat Kadampa serta menahan diri dari mengawali sistem tulku. Oleh sebab itu, walaupun Gendun Drup berkembang jadi lama Gelugpa yang amat berarti, sehabis ia tewas pada tahun 1474, tidak terdapat persoalan mengenai pencarian yang dicoba buat mengenali inkarnasinya.
Walaupun begitu, kala para biarawan Tashilhunpo mulai mengikuti apa yang kelihatannya bisa diyakini kalau penjelmaan Gendun Drup sudah timbul di dekatnya serta kesekian kali memublikasikan dirinya semenjak umur 2 tahun, rasa mau ketahui mereka timbul.
Itu dekat 55 tahun sehabis kematian Tsongkhapa kala kesimpulannya, daulat monastik memandang fakta kokoh yang memastikan mereka kalau anak itu memanglah inkarnasi dari penggagas mereka.
Mereka merasa bertanggung jawab buat menyudahi adat- istiadat mereka sendiri serta pada tahun 1487, anak pria itu bertukar julukan jadi Gendun Gyatso serta dinaikan di Tashilhunpo selaku tulku Gendun Drup, walaupun dengan cara informal.
Gendun Gyatso tewas pada tahun 1542 serta garis generasi tulku Dalai Lama kesimpulannya jadi kuat kala inkarnasi ketiga, Sonam Gyatso( 1543- 1588), timbul.
Ia membuat dirinya diketahui selaku tulku dari Gendun Gyatso serta dengan cara sah diakui serta bertahta di Drepung pada tahun 1546. Kala Gendun Gyatso diberi julukan tituler” Dalai Lama” oleh Tümed Altan Khan pada tahun 1578,- nya 2 pelopor diserahkan titel dengan cara anumerta serta beliau diketahui selaku yang ketiga dalam garis generasi.