Islam, Kristen, Hindu dan Buddha merupakan agama-agama yang dipeluk oleh masyarakat Asia dan dunia. Ketika masyarakat memutuskan untuk memeluk salah satu agama, mereka berupaya melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan dan meninggalkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan guna mendapatkan pahala. Dari beberapa agama yang dipeluk dan tersebar di kawasan Asia, agama Buddha merupakan agama terbesar nomor empat yang dipeluk oleh masyarakat. Di dalam menjalankan kehidupannya, pemeluk agama Buddha menggunakan kehidupan sang Buddha sebagai pedoman hidup. Agama Buddha juga menerapkan doktrin kepada para pemeluknya agar mereka dapat hidup baik di dunia. Karma Kagyu merupakan salah satu doktrin agama Buddha yang dituntun oleh seorang pemuka agama Buddha. Gyalwa Karmapa merupakan sebutan untuk pemimpin agama Buddha yang memimpin spiritual Karma Kagyu
Sebagai institusi agama Buddha di kawasan asia, harus benar-benar diterapkan oleh para pemeluk agama Buddha. Jika diperhatikan dengan seksama, Karma Kagyu memiliki prinsip hukum mengenai sebab dan akibat. Secara umum, karma memiliki aksi atau perbuatan. Pemeluk agama Buddha nantinya akan menemukan karma baik dan karma buruk di dalam kehidupannya. Meskipun istilah karma telah banyak digunakan, masyarakat cenderung mengartikan karma merupakan sebuah hukuman yang berat. Berbeda dengan pandangan masyarakat awam, agama Buddha memandang karma sebagai hukum yang universal. Tidak ada akan sesuatu hal jika tidak ada sebab. Seseorang akan mendapatkan karma baik jika melakukan hal-hal yang baik juga dan akan mendapatkan karma buruk ketika melakukan hal-hal yang tercela. Karma Kagyu harus diperhatikan dengan baik oleh pemeluk agama agar memiliki kehidupan yang baik di dunia dan mengenal batasan perilaku yang seharusnya dilakukan semasa hidup
Karma Kagyu juga berisikan moralitas ajaran agama Buddha. Moralitas tersebut memiliki tujuan untuk menuntun manusia untuk hidup dengan kebahagiaan yang tinggi di dunia. Di dalam menuju pembebasan, umat Buddha memiliki tanggung jawab untuk menghindari kemalangannya sendiri. Pembahasan kemalangan dapat dilakukan dengan melakukan usaha dan pemahaman akan langkah apa yang sebaiknya dilakukan. Moralitas yang diajarkan oleh agama Buddha mencakup menghindari kejahatan, menyucikan pikiran dan melakukan hal-hal yang baik. Kemoralan umat Buddha tertuang di dalam lima sila. Kelima sila kemoralan umat Buddha memiliki arti yang sangat penting. Berikut ini merupakan arti yang tertuang di dalam lima sila kemoralan agama Buddha:
- Bertekat melatih diri untuk menghindari aksi pembunuhan terhadap makhluk hidup.
- Bertekat melatih diri untuk menghindari barang-barang curian.
- Bertekat melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila.
- Melatih diri untuk tidak melakukan perkataan bohong atau dusta.
- Bertekat melatih diri untuk menghindari beragam jenis makanan dan minuman yang menyebabkan kesadaran diri melemah.