Sejarah dan Penyebaran Agama Buddha di Asia

Sejarah dan Penyebaran Agama Buddha di Asia

Agama Buddha merupakan ajaran agama yang berasal dari anak Benua India. Siddhattha Gotama penemu ajaran ini, setelah mencapai pencerahan sempurna dan dikenal sebagai Sang Buddha. Sang Buddha adalah pangeran dari kerjaan Sakya. Lahir di Lumbini tepatnya yang beralokasi di daerah Nepal pada tahun 563 Sebelum Masehi (SM). Pada usianya yang ke 29 tahun memutuskan untuk meninggalkan kehidupan duniawinya yang mewah, karena merasakan penderitaan walaupun hidup dalam kemewahan. Inilah awal Sang Buddha mencari jalan menuju kebahagiaan sejatinya. Enam tahun perjuang Sang Buddha selalu berujung dengan kegagalan, hingga suatu ketika menculah jalan tengah untuk mengakhiri penderitaan dan mencapai pencerahan. Dengan ditemukannya jalan tengah Sang Buddha mulai mengajarankan prinsip-prinsip yang didapatkannya selama ini yang disebut dengan Dharma

Agama Buddha tidak mengembangkan gerakan pengutusan untuk menyebar luaskan agamanya. Buddha menyebar luas di daerah Subbenua India, dari sinilah awal agama ini yang akhirnya sampai meyebar luas ke seluruh Asia. Di setiap budaya, cara dan gaya setempat yang ditemui, agama Buddha disesuaikan dengan watak setempat, tampa mengubah pokok penting kebijakan dan welas asih dari ajaran agama. Daerah ataupun kerajaan yang menerima ajaran Buddha mengembangkan bentuk, struktur dan pimpinan rohaninya sendiri. Karena itu penyebaran ajaran ini di sebagian besar Asia bersifat damai. Ajaran agama ini sering berpergian ke kerajaan-kerajaan tetangga untuk membagi wawasan dengan orang yang tertari dan bisa menerima ajaran agama ini. Agama ini juga tidak meminta orang untuk mencela ataupun memaksa seseorang untuk melepaskan agama yang dianutnya. Karena ajaran agama ini semata-mata untuk menolong orang-orang mengatasi ketidak bahagiaan dan duka yang diciptakannya sendiri akibat kurangnya pemahaman. Karena inilah lama-kelamaan ajaran Buddha dikenal hambir di sebagian besar dunia. Walaupun tidak banyyak penganut agama ini

Penganut agama Buddha memanglah tidak sebanyak agama lainnya, jadi tidak mengherankan bila penganut agama ini sangat susah untuk ditemukan di berbagai Institusi Negara. Seperti di Institusi Militer misalnya, akan sangat sulit ditemukan jendral yang memeluk agama Buddha.